Tayamum➡️ Rukun Dan Sunnah Tayamum
Rukun Tayamum

Rukun adalah bagian yang harus dilakukan. Jika salah satu ditinggalkan, tayamum tidak sah.
Rukun Tayamum ini bersumber dari hadir HR. Bukhari pada Shahih Bukhari - Bab : Tayamum - Hadis No. : 334

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَامٍ قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ قَالَ كُنْتُ جَالِسًا مَعَ عَبْدِ اللَّهِ وَأَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ فَقَالَ لَهُ أَبُو مُوسَى لَوْ أَنَّ رَجُلًا أَجْنَبَ فَلَمْ يَجِدْ الْمَاءَ شَهْرًا أَمَا كَانَ يَتَيَمَّمُ وَيُصَلِّي فَكَيْفَ تَصْنَعُونَ بِهَذِهِ الْآيَةِ فِي سُورَةِ الْمَائِدَةِ { فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا } فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ لَوْ رُخِّصَ لَهُمْ فِي هَذَا لَأَوْشَكُوا إِذَا بَرَدَ عَلَيْهِمْ الْمَاءُ أَنْ يَتَيَمَّمُوا الصَّعِيدَ قُلْتُ وَإِنَّمَا كَرِهْتُمْ هَذَا لِذَا قَالَ نَعَمْ فَقَالَ أَبُو مُوسَى أَلَمْ تَسْمَعْ قَوْلَ عَمَّارٍ لِعُمَرَ بَعَثَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَاجَةٍ فَأَجْنَبْتُ فَلَمْ أَجِد الْمَاءَ فَتَمَرَّغْتُ فِي الصَّعِيدِ كَمَا تَمَرَّغُ الدَّابَّةُ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ أَنْ تَصْنَعَ هَكَذَا فَضَرَبَ بِكَفِّهِ ضَرْبَةً عَلَى الْأَرْضِ ثُمَّ نَفَضَهَا ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا ظَهْرَ كَفِّهِ بِشِمَالِهِ، أَوْ ظَهْرَ شِمَالِهِ بِكَفِّهِ، ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُفَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ أَفَلَمْ تَرَ عُمَرَ لَمْ يَقْنَعْ بِقَوْلِ عَمَّارٍ وَزَادَ يَعْلَى عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ شَقِيقٍ كُنْتُ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ وَأَبِي مُوسَى فَقَالَ أَبُو مُوسَى أَلَمْ تَسْمَعْ قَوْلَ عَمَّارٍ لِعُمَرَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَنِي أَنَا وَأَنْتَ فَأَجْنَبْتُ فَتَمَعَّكْتُ بِالصَّعِيدِ فَأَتَيْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْنَاهُ فَقَالَ إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ هَكَذَا وَمَسَحَ وَجْهَهُ وَكَفَّيْهِ وَاحِدَةً

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Salam berkata; telah mengabarkan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Syaqiq ia berkata; Aku pernah duduk bersama 'Abdullah bin Mas'ud dan Abu Musa Al Asy'ari. Lalu Abu Musa berkata kepadanya, Seandainya ada seseorang mengalami junub dan tidak mendapatkan air selama satu bulan, apakah dia bertayamum dan shalat? Dan bagaimana pendapatmu dengan ayat ini di dalam Surah Al Maidah ayat 6: '(Lalu kamu tidak memperaleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih) '? 'Abdullah, Seandainya mereka diberi keringanan dalam masalah ini, bisa jadi nantinya bila ada seseorang dari mereka yang kedinginan dengan air dia akan bertayamum dengan tanah. Syaqiq bertanya, Apakah kalian tidak suka masalah ini karena faktor itu? Dia menjawab, Ya. Kemudian Abu Musa berkata, Tidakkah kamu pernah mendengar ucapan 'Ammar kepada Umar, 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutusku dalam suatu urusan, aku lalu junub dan tidak mendapatkan air. Maka aku pun berguling-guling di atas tanah seperti berguling-gulingnya hewan. Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: Sebenarnya cukup buatmu bila kamu melakukan begini. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian memukulkan telapak tangannya ke permukaan tanah dan mengibaskannya, lalu mengusap punggung tangan kanannya dengan telapak tangan kirinya, atau punggung telapak kirinya dengan telapak tangan kanannya, kemudian beliau mengusap wajahnya. Abdullah berkata, Apakah kamu tidak tahu kalau 'Umar tidak menerima pendapat 'Ammar? Ya'la menambahkan dari Al A'masy dari Syaqiq, Aku pernah bersama 'Abdullah dan Abu Musa. Abu Musa lalu berkata, Tidakkah kamu mendengar perkataan 'Ammar kepada 'Umar 'Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus aku dan kamu, lalu aku mengalami junub dan aku bergulingan di atas tanah. Kemudian kita temui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menceritakan hal itu kepada beliau. Beliau lalu bersabda: Sebenarnya kamu cukup melakukan begini. Beliau lalu memukulkan telapak tangannya ke tanah, lalu mengusap muka dan kedua telapak tangannya sekali.

1.
Niat

📌 Dalilnya:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ


Innamal a‘mālu bin-niyyāt


Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya.
(HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907)

2.
Mengusap wajah

📌 Dalilnya:

فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ...


Fata-yammamū sha‘īdan ṭayyiban famsahū bi-wujūhikum...


"...maka bertayamumlah kalian dengan tanah yang baik, lalu usaplah wajah kalian..."
(QS. Al-Mā’idah: 6)

3.
Mengusap kedua tangan sampai pergelangan

📌 Dalilnya:

...وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ


...wa aydīkum minhu


"...dan tangan kalian darinya (dari tanah itu)."
(QS. Al-Mā’idah: 6)

Sunnah Tayamum

1.
Tasmiyah (Membaca Bismillah) sebelum tayamum

📌 Dalilnya:

كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا يُبْدَأُ فِيهِ بِبِسْمِ اللَّهِ فَهُوَ أَبْتَرُ


Kullu amrin dzī bālin lā yubda’u fīhi bi-bismillāhi fahuwa abtar


Setiap perkara penting yang tidak diawali dengan Bismillah, maka terputus berkahnya.
(HR. Ibnu Hibban, dinilai hasan)

2.
Mengusap tangan sampai siku (bukan hanya pergelangan)

Ini pendapat sebagian ulama Syafi’iyah dan Hanabilah sebagai bentuk kehati-hatian, meski yang wajib hanya sampai pergelangan.

3.
Mendahulukan lengan kanan kemudian lengan kiri

Berdasarkan analogi wudhu dan hadits:

كَ انَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ

Kāna yu‘jibuhu at-tayammunu fī tana‘ulihi wa tarajjulihi wa ṭuhūrih

“Nabi ﷺ menyukai mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, menyisir rambut, dan bersuci.” — (HR. Bukhari dan Muslim)

4.
Tertib (urutan): wajah lalu tangan

Dalilnya:

فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ

Famsaḥū bi-wujūhikum wa aydīkum

"...usaplah wajah dan tangan kalian..." (QS. Al-Mā’idah: 6)