Al-Qur'an➡️ Ayat Qauliyah dan Kauniyah.

Dalam Al-Quran terdapat berbagai macam ayat, namun jika dikerucutkan maka ayat-ayat dalam Al-Quran dibagi menjadi dua macam, yakni ayat qauliyah dan kauniyah.

1.
Ayat-Ayat Qauliyah

Ayat qauliyah adalah ilmu-ilmu Allah Ta’ala dalam bentuk wahyu-Nya yang terdapat dalam al-Qur’an.
Ayat-ayat qauliyah adalah wahyu Allah yang berupa perkataan atau kalimat yang disampaikan oleh Allah kepada umat manusia melalui Rasul-Nya, dalam hal ini melalui Nabi Muhammad SAW. Wahyu ini menjadi sumber ajaran agama yang harus dipahami, diyakini, dan dilaksanakan oleh umat Islam.

a.
Sifat dan Kedudukan Ayat-ayat Qauliyah:

1)
Sifatnya Suci dan Tidak Boleh Dirubah:

Ayat-ayat qauliyah adalah firman Allah yang bersifat mukjizat. Artinya, tidak ada seorang pun yang bisa meniru atau mengubahnya. Keaslian dan kebenarannya terjamin, sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
Surah Al-Hijr (15:9):

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ٩

innaa nahnu nazzalnaa aldzdzikra wa-innaa lahu lahaafizhuuna

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

Ayat ini menunjukkan dan membuktikan bahwa wahyu Allah (Al-Qur'an) dijaga dengan sempurna, dan tidak akan pernah bisa berubah oleh tangan manusia.

2)
Petunjuk Hidup.

Ayat-ayat qauliyah menjadi panduan utama dalam kehidupan umat Islam, yang mencakup semua aspek kehidupan—dari ibadah, akhlak, hingga muamalah (interaksi sosial dan ekonomi). Dalam ayat-ayat ini, Allah memberikan hukum yang jelas tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
contoh :
Surah Al-Baqarah (2:2-5):

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ٢

dzaalika alkitaabu laa rayba fiihi hudan lilmuttaqiina

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ۳

alladziina yu/minuuna bialghaybi wayuqiimuuna alshshalaata wamimmaa razaqnaahum yunfiquuna

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ٤

waalladziina yu/minuuna bimaa unzila ilayka wamaa unzila min qablika wabial-aakhirati hum yuuqinuuna

dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ٥

ulaa-ika ‘alaa hudan min rabbihim waulaa-ika humu almuflihuuna

Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.

Ayat-ayat tersebut menegaskan bahwa Al-Qur'an adalah petunjuk hidup bagi orang-orang yang bertakwa. Keberadaannya sebagai wahyu Allah merupakan sumber hukum tertinggi yang memberi petunjuk tentang cara hidup yang benar menurut syariat Islam.

b.
Jenis-jenis Ayat Qauliyah:

1)
Ayat yang Menerangkan Hukum (Ahkam):

Ayat yang menyebutkan perintah atau larangan yang harus dilaksanakan oleh umat Islam, seperti kewajiban beribadah, larangan berbuat zalim, dan sebagainya.
contoh :
Surah Al-Baqarah (2:183)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ١٨۳

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba ‘alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba ‘alaa alladziina min qablikum la’allakum tattaquuna

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

2)
Ayat yang Menceritakan Kisah Para Nabi dan Rasul:

Ayat-ayat yang menceritakan sejarah umat terdahulu sebagai pelajaran agar umat Islam dapat mengambil hikmah.
contoh :
Surah Yunus (10:71):

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ نُوحٍ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ يَا قَوْمِ إِنْ كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُمْ مَقَامِي وَتَذْكِيرِي بِآيَاتِ اللَّهِ فَعَلَى اللَّهِ تَوَكَّلْتُ فَأَجْمِعُوا أَمْرَكُمْ وَشُرَكَاءَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُنْ أَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ اقْضُوا إِلَيَّ وَلَا تُنْظِرُونِ٧١

wautlu ‘alayhim naba-a nuuhin idz qaala liqawmihi yaa qawmi in kaana kabura ‘alaykum maqaamii watadzkiirii bi-aayaati allaahi fa’alaa allaahi tawakkaltu fa-ajmi’uu amrakum wasyurakaa-akum tsumma laa yakun amrukum ‘alaykum ghummatan tsumma iqdhuu ilayya wa

Dan bacakanIah kepada mereka berita penting tentang Nuh di waktu dia berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, jika terasa berat bagimu tinggal (bersamaku) dan peringatanku (kepadamu) dengan ayat-ayat Allah, maka kepada Allah-lah aku bertawakal, karena itu bulatkanlah keputusanmu dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku). Kemudian janganlah keputusanmu itu dirahasiakan, lalu lakukanlah terhadap diriku, dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku.

3)
Ayat yang Mengandung Tanda-tanda Kebesaran Allah:

Walaupun termasuk dalam kategori ayat qauliyah, banyak ayat yang mengajak umat Islam untuk merenungkan ciptaan Allah sebagai bentuk keimanan kepada-Nya.
contoh :
Surah Ar-Rum (30:48)

اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ٤٨

allaahu alladzii yursilu alrriyaaha fatutsiiru sahaaban fayabsuthuhu fii alssamaa-i kayfa yasyaau wayaj’aluhu kisafan fataraa alwadqa yakhruju min khilaalihi fa-idzaa ashaaba bihi man yasyaau min ‘ibaadihi idzaa hum yastabsyiruuna

Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.

c.
Fungsi Ayat Qauliyah:

1)
Sebagai Hukum dan Pedoman Hidup.

Ayat-ayat qauliyah memberikan pedoman jelas untuk setiap aspek kehidupan, dari peribadatan hingga tata cara berinteraksi dengan sesama.

2)
Penguat Iman.

Membaca, mempelajari, memahami dan mengamalkan ayat-ayat qauliyah dapat memperkuat iman seseorang kepada Allah. Ini adalah bentuk penyerahan diri sepenuhnya kepada perintah Allah yang disampaikan dalam Al-Qur'an.

2)
Menjawab Pertanyaan Sehari-hari.

Dalam Al-Qur'an terdapat jawaban atas berbagai persoalan hidup, seperti masalah ekonomi, sosial, pernikahan, perniagaan. pemerintahan dan lain-lain. Al-Qur'an memberikan solusi bagi umat Islam dalam menghadapi tantangan hidup.


2.
Ayat-Ayat Kauniyah

Ayat-ayat kauniyah adalah tanda-tanda kebesaran Allah yang dapat ditemukan di alam semesta. Ini mencakup semua ciptaan-Nya, baik itu di langit, di bumi, maupun dalam segala kejadian alam yang terjadi. Ayat-ayat ini bukan berbentuk perkataan yang tertulis, melainkan ciptaan Allah yang tampak dengan jelas dan bisa dirasakan atau diamati.

a.
Sifat dan Kedudukan Ayat-ayat Kauniyah.

1)
Manifestasi Kebesaran Allah.

Ayat-ayat kauniyah adalah manifestasi nyata dari kekuasaan dan kebijaksanaan Allah. Setiap ciptaan-Nya adalah bukti bahwa Allah adalah Maha Pencipta, Maha Bijaksana, dan Maha Kuasa.
Contoh :
Surah Al-Baqarah (2:164):

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ١٦٤

inna fii khalqi alssamaawaati waal-ardhi waikhtilaafi allayli waalnnahaari waalfulki allatii tajrii fii albahri bimaa yanfa’u alnnaasa wamaa anzala allaahu mina alssamaa-i min maa-in fa-ahyaa bihi al-ardha ba’da mawtihaa wabatstsa fiihaa min kulli daabbat

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

2)
Tanda-tanda Keberadaan Allah.

Alam semesta, dengan segala keindahannya dan keteraturannya, adalah ayat kauniyah yang mengingatkan umat manusia kepada Allah. Melalui fenomena alam, Allah mengajak umat manusia untuk merenung, berfikir dan beriman.
Contoh :
Surah Ar-Rum (30:48):

اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ٤٨

allaahu alladzii yursilu alrriyaaha fatutsiiru sahaaban fayabsuthuhu fii alssamaa-i kayfa yasyaau wayaj’aluhu kisafan fataraa alwadqa yakhruju min khilaalihi fa-idzaa ashaaba bihi man yasyaau min ‘ibaadihi idzaa hum yastabsyiruuna

Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.

Dalam ayat tersebut terlihat kekuasaan Allah dalam menciptakan dan mengendalikan agin dan awan. dengan ketentuan yang telah ditetapkan Allah, anging tersebut menggerakan awan yang terbentang di langit, kemudian dari awan tersebut turunlah hujan ditempat yang ditentukan Allah.

b.
Jenis-jenis Ayat Kauniyah.

1)
Ayat Ciptaan Alam Semesta.

Segala bentuk ciptaan Allah, seperti langit, bumi, matahari, bulan, bintang, air, dan sebagainya, adalah ayat-ayat kauniyah.
Contoh : Surah Al-Anbiya (21:30)

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ۳٠

awa lam yaraa alladziina kafaruu anna alssamaawaati waal-ardha kaanataa ratqan fafataqnaahumaa waja’alnaa mina almaa-i kulla syay-in hayyin afalaa yu/minuuna

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

2)
Ayat dalam Bentuk Hukum Alam.

Selain ciptaan fisik, hukum-hukum alam juga merupakan ayat kauniyah. Misalnya, hukum gravitasi, rotasi bumi, siklus air, dan sebagainya.
Contoh : Surah Ar-Rahman (55:5)

الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ٥

alsysyamsu waalqamaru bihusbaanin

Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.

c.
Fungsi Ayat Kauniyah.

1)
Menumbuhkan Keimanan.

Ayat kauniyah adalah cara Allah menunjukkan kekuasaan-Nya secara langsung melalui ciptaan-Nya. Dengan merenungi ciptaan-Nya, umat Islam diharapkan dapat memperkuat keimanan mereka.
Contoh : Surah Al-Ghashiyah (88:17)

أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ١٧

afalaa yanzhuruuna ilaa al-ibili kayfa khuliqath

Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan,

2)
Ajakan untuk Merenung:.

Ayat kauniyah mengajak umat manusia untuk berpikir dan merenung tentang kebesaran Allah. Alam semesta yang begitu luas dan teratur adalah bukti adanya pencipta yang Maha Kuasa.


3.
Keterkaitan antara Ayat Qauliyah dan Kauniyah

Ayat-ayat qauliyah dan kauniyah memiliki keterkaitan yang erat, saling melengkapi. Ayat-ayat qauliyah memberikan petunjuk langsung tentang kehidupan, moral, dan hukum Islam. Sementara itu, ayat-ayat kauniyah mengingatkan umat manusia tentang keesaan Allah melalui tanda-tanda-Nya yang tampak di alam semesta.
Allah menyebutkan dalam Al-Qur'an bahwa kedua jenis ayat ini ada untuk saling melengkapi dan menguatkan. Ayat-ayat qauliyah adalah wahyu yang tertulis dan jelas, sedangkan ayat-ayat kauniyah adalah wahyu yang tersembunyi dalam ciptaan Allah yang harus direnungkan dan dipahami.
Contoh Keterkaitan:
Surah Ar-Rum (30:20-21):

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ إِذَا أَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُونَ٢٠

wamin aayaatihi an khalaqakum min turaabin tsumma idzaa antum basyarun tantasyiruuna

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ٢١

wamin aayaatihi an khalaqa lakum min anfusikum azwaajan litaskunuu ilayhaa waja’ala baynakum mawaddatan warahmatan inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin yatafakkaruuna

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

Ayat-ayat tersebut mengaitkan ciptaan Allah (ayat kauniyah) dengan tanda-tanda kebesaran-Nya yang dapat ditemukan di dalam Al-Qur'an (ayat qauliyah). Ini menunjukkan bagaimana kedua jenis ayat ini saling berkaitan dalam memperkuat iman umat Islam.